KaltimKita.com, PENAJAM ,- Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud (AGM) menghadiri Peringatan Hari Nusantara Nasional secara virtual dari Jakarta, Minggu, (13/12) pagi yang digelar di halaman belakang Kantor Bupati PPU.
Dalam kesempatan ini tampak hadir juga Ketua DPRD Kabupaten PPU, Jhon Kenedy, Dandim 0913 PPU, Letkol Dharmawan, Kepala PN PPU dan sejumlah pejabat lainnya di lingkungan Pemkab PPU.
Pada peringatan Hari Nusantara Tahun 2020 ini bupati AGM juga menyerahkan sejumlah bantuan alat tangkap bagi nelayan secara simbolis dari Pemerintah Daerah Kabupaten PPU kepada perwakilan nelayan Benuo Taka. Masing-masing bantuan tersebut berupa kapal nelayan, mesin kapal, alat tangkap bubu, jaring udang, jaring Gae dan paket sembako.
“Kami berharap seluruh bantuan dari Pemda yang diberikan kepada nelayan di Kabupaten PPU ini dapat bermanfaat dan membantu para nelayan kita dalam menjalankan profesinya sehari-hari sebagai nelayan, “kata AGM.
Sementara itu melalui tayangan langsung dalam sambutannya Presiden Joko Widodo yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan bahwa peringatan Hari Nusantara merupakan sejarah yang sangat penting. Berawal dari deklarasi Juanda Tahun 1957 oleh Perdana Menteri saat itu Bapak Ir Djuanda Kartawidjaja yang isinya menyatakan bahwa laut indonesia diantara dan didalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah negara kesatuan republik indonesia.
“Hari Nusantara yang diperingati setiap 13 Desember ini merupakan penegasan dan peringatan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia,“ kata Mahfud MD.
Senada itu dalam sambutannya pada peringatan Hari Nusantara 2020 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta, khususnya masyarakat milenial, untuk mengenang jasa Ir Djuanda Kartawidjaja sebagai pencetus prinsip-prinsip negara kepulauan melalui Deklarasi Djuanda.
Berkat deklarasi itu kata dia, konsep wawasan kepulauan Indonesia diakui oleh dunia.
“Mereka tokoh dan kita sebagai bangsa harus menghargai pendahulu kita. Mari jadikan momentum Hari Nusantara 2020 semangat kebersamaan. Jangan lari dari itu semua. Kita harus patuh cita-cita the founding father,” kata Luhut.
Ir Djuanda lanjutnya, merupakan perdana menteri kesepuluh sekaligus terakhir Indonesia. Djuanda memproklamasikan konsep archipelagic state melalui Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957 yang memperjuangkan kedaulatan wilayah perairan Indonesia.
Sebelum Deklarasi Djuanda, konsep perairan Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda, yakni Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie atau TZMKO 1939.
Luhut mengatakan berdasarkan konsep itu, batas wilayah teritorial Tanah Air hanya diakui 3 mil dari garis pantai. Dengan demikian, sebagian besar perairan di pulau-pulau Indonesia masih merupakan perairan internasional. Itu berarti, kapal-kapal asing bebas melaut di wilayah Nusantara dan mengakibatkan Indonesia terpecah-pecah.
“Dalam deklarasi ini, semua perairan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk NKRI adalah bagian dari wilayah NKRI dan dengan demikian merupakan bagian dari wilayah nasional. Deklarasi ini juga dikenal konsepsi wawasan Nusantara,” ujar Luhut.
Peringatan Hari Nusantara Tahun 2020 ini sebelumnya diagendakan akan dilaksanakan di Kabupaten PPU. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan ditengah pandemi covid 19 saat ini, akhirnya seluruh rangkaian kegiatan ini dilakukan secara e-konvensionalfull digital hybrid yang dipusatkan di E- Convention Hall Ancol, Jakarta Utara.(Humas6/tim)