KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Balikpapan Muhaimin menyambut baik adanya wacana kantor Badan Otorita IKN berkantor di Balikpapan. Hal ini tentu menandakan percepatan pembangunan IKN sudah berjalan.
Memang, mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan ini mendengar ada informasi bila di 2022 menyiapkan anggaran Rp 30 Triliun untuk pembangunan.
”Menyambut baik kalau ada wacana kantor Badan Otorita IKN di Balikpapan. Berarti pergerakan ekonomi di Balikpapan juga akan membaik,” kata Muhaimin seusai menghadiri Safari Ramadan, Senin (18/4/2022) tadi malam.
Hadirnya kantor IKN di Balikpapan, ia berharap Kota Minyak bisa lebih diperhatikan lagi. Baik dari segi sarana dan prasarana, infrastruktur jalan, air minum hingga transportasi.
Memang, sebagai penyangga ia meminta agar Balikpapan tidak menjadi kota yang tertinggal tapi sejalan dengan program pemerintah pusat. Untuk itu, ia meminta agar ada pola anggaran yang formula nya tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
”Dengan adanya IKN, formulasi anggaran untuk Balikpapan, Paser, PPU serta Kukar itu bisa lebih spesifik dibanding tahun sebelumnya. Karena tidak mungkin daerah bisa membangun dan mengimbangi IKN bila tidak disupport langsung dari APBN,“ jelasnya.
Saat ini, kata dia beberapa dinas terkait di Balikpapan seperti Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Pekerjaan Umum melakukan konsultasi dengan pihak Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI. Mereka menggali isu-isu strategis terkait pemindahan IKN tahun ini.
”Kosultasi dan berdiskusi perihal apa yang dibutuhkan dan hal-hal strategis yang dilakukan Balikpapan bisa disampaikan ke pemerintah pusat. Hal ini agar bisa sejalan,“ jelasnya.
Mengingat IKN telah diatur oleh Undang-Undang yang telah diterbitkan, ia menambahkan suka atau tidak suka dan mau atau tidak mau, masyarakat Balikpapan jangan hanya menjadi penonton.
“Sering Pak Imdad Hamid berpesan, harus jadi tuan rumah di rumah sendiri. Artinya tuan itu bukan menunggu tapi ada aksi dan tingkatkan kompetensi. Jangan sampai diam saja dan orang lain masuk,” tutup pria yang menjabat sebagai Ketua Pengcab Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Balikpapan ini. (and)