Kaltimkita.com, PENAJAM - Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Syahrudin M Noor menyoroti Pasar Waru yang dibangun di Desa Sesulu, Kecamatan Waru pada 2016 lalu, belum difungsikan sampai sekarang.
Pasar Waru berlokasi di Desa Sesulu dibangun lantaran Pasar Waru yang lama di Kelurahan Waru, Kecamatan Waru dinilai tidak layak.
Selain kondisi lapak atau kios pedagang yang kumuh, ketika hari pasar mengganggu arus lalu lintas jalan Poros PPU-Paser.
“Kalau hari pasar, itu pedagang di pasar yang lama sampai di pinggir jalan, itu mengganggu kelancaran lalu lintas,” kata Syahrudin.
Pasar Waru yang baru dibangun pada 2016 menggunakan alokasi dana khusus (DAK) Rp 7 miliar dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Pembangunan Pasar Waru di Desa Sesulu tahap pertama hanya 100 kios untuk pasar basah. Sedangkan untuk pasar kering belum dibangun.
Meskipun pembangunannya belum tuntas 100 persen sesuai perencanaan, Syahrudin meminta, agar sarana dan prasarana pasar yang ada tersebut difungsikan.
“Meskipun hanya pasar basah, sebaiknya difungsikan saja karena kondisi pasar yang lama sudah tidak memadai lagi untuk menampung pedagang yang terus bertambah,” ujarnya.
Syahrudin berharap, kepada Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) PPU Saidin yang baru menjabat pada akhir Maret 2023 dapat mengoperasikan Pasar Waru yang baru.
“Mudah-mudahan kepala dinas yang baru mengoperasikan pasar yang baru sembari melengkapi kekurangan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Sekretaris Diskukmperindag PPU, Erwansyah mengatakan, anggaran pembangunan fasilitas penunjang Pasar Waru sebesar Rp 1 miliar di APBD 2023. Rencana Pasar Waru yang baru akan dioperasikan tahun ini.
“Anggaran Rp 1 miliar ini digunakan untuk listrik, air bersih, toilet dan tempat sampah,” ujarnya. (Adv)