Kaltimkita.com, PENAJAM- Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Syahrudin M Noor mendorong pemerintah daerah untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem. Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) PPU, warga yang masuk kategori miskin ekstrem sebanyak 762 jiwa yang terdiri dari 157 Kepala Keluarga (KK).
Pemerintah daerah harus melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem dengan merealisasikan program dan kegiatan yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan di awal 2024. Karena, pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem turun di angka nol persen di tahun 2024.
“Program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan ekstrem harus direalisasikan lebih cepat,” kata Syahrudin, Selasa (12/3/2024).
Tahun anggaran 2024, Dinsos PPU mengalokasikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp1.371.600.000. BLT sebesar itu diberikan kepada 762 jiwa warga miskin ekstrem. BLT diberikan oleh pemerintah daerah selama 12 bulan dengan besaran Rp150.000 per orang setiap bulan. Syahrudin menekankan, BLT tersebut salah satu upaya pemerintah daerah untuk mengeluarkan masyarakat dari kondisi kemiskinan ekstrem.
“Pemberian BLT merupakan solusi jangka pendek untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Kami berharap, nantinya ada program yang merupakan solusi jangka panjang,” ujarnya.
Syahrudin mentahan, program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi keluarga miskin (gakin) yang ditangani Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) juga salah satu upaya penanggulangan kemiskinan di PPU.
Selain bantuan dalam bentuk uang tunai maupun perbaikan rumah tidak layak huni, kata Syahrudin, warga masuk kategori miskin ekstrem juga harus mendapatkan pelatihan kerja.
“Kompetensi mereka juga perlu ditingkatkan supaya bisa mengambil setiap kesempatan kerja yang tersedia,” pungkasnya. (Adv)