Tulis & Tekan Enter
images

Gula dan Jahe Aren Paser, Produk Olahan Warga Longkali yang Raup Omset hingga Jutaan Rupiah

KaltimKita.com, TANA PASER - Salah seorang warga RT 08 Kelurahan Longkali, Kecamatan Longkali menggeluti usaha gula dan jahe aren yang telah berjalan sejak tahun 2018.

Hal itu berawal memanfaatkan pohon aren yang dikelola dari kebun miliknya, sehingga pemuda ini sukses meraih omset jutaan rupiah, dengan produk yang dijualkan secara online.

Didasari saat anjloknya harga sawit ditahun 2018, pemuda yang juga berlatar belakang petani sawit ini, berinisiatif untuk mencari sumber pendapatan lainnya dengan memanfaatkan kebun pohon aren miliknya.

"Tepatnya 2018 saya menggeluti usaha gula dan jahe aren ini, saat itu sawit harganya anjlok, jadi saya memanfaatkan pohon aren untuk membuat gula," Kata pemilik usaha Gula Aren Paser, Arbani, Kamis (4/8/2022).

Sedikit mengenal gula dan jahe aren produk olahan warga kelurahan longkali ini, gula yang berasal dari nira pohon aren yang dibuat berbeda dari yang kita kenal biasanya seperti bentuk gula padat berwarna coklat kemerahan yang terbungkus dalam cetakan, namun gula aren olahan miliknya layaknya seperti gula pasir, yang berbentuk serbuk.

"Kalau saya buatnya gula serbuk, bukan gula batok," jelasnya.

Gula aren serbuk yang dipasarkan sudah dibuat dalam bentuk kemasan, dengan berat kemasan 200 gram, dan produk olahan lainnya seperti jahe aren, yang juga dibuat dalam kemasan, dengan berat 100 gram.

"Kalau gula aren kemasan berat 200 gram, jahe aren berat 100 gram," imbuhnya.

Dirinya mengatakan, dari gula dan jahe aren yang ditawarkan, cukup banyak peminatnya, sehingga cukup kewalahan memproduksi untuk bisa mencukupi kebutuhan pelanggan.

"Ya Alhamdulillah ternyata peminatnya banyak, sampai kewalahan produksi juga, untuk menyuplai daerah Grogot aja kurang apalagi daerah lain" bebernya.

Disamping itu, dengan dirinya yang terkendala dalam produksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga hanya menjual sesuai dengan stok yang telah disediakan.

"Karena ini industri kecil, yang sifatnya dikerjakan sendiri, dalam sehari hanya memproduksi 10 kilogram, karena terkendala tenaga kerja, khususnya penyadap arennya," tandasnya. (adv)


TAG

Tinggalkan Komentar