KaltimKita.com, BALIKPAPAN - PT Daya Guna Lestari (DGL) yang bergerak di bidang pelatihan dan sertifikasi yang berbasiskan pada pengembangan SDM industri kelapa sawit, bertekad memajukan dunia perkebunan di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan menggelar pelatihan kepada para stakeholders di bidang perkebunan kelapa sawit di Kaltim selama empat hari di Balikpapan.
Pelatihan ini digelar karena kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang ahli di bidang kelapa sawit semakin tinggi. Apalagi lahan perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan kelapa sawit mengalami perkembangan yang sangat pesat di Kaltim.
Luas lahan kelapa sawit saat ini telah mencapai 16,8 juta hektar. Industri kelapa sawit selain memperhatikan teknologi, pelaku usaha perkebunan kelapa sawit juga mengedepankan indsutri kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable).
Direktur PT DGL M Gema Aliza Putra menyampaikan dengan kemajuan yang terjadi di bidang industri kelapa sawit, dari sisi teknologi berkelanjutan, maka perlu adanya pelatihan bagi tenaga kerja yang berperan di dalamnya, tenaga kerja yang terampil, handal, dan bersertifikat menjadi salah satu kunci keberhasilan penerapan kemajuan teknologi 4.0 di Industri kelapa sawit.
Disamping itu, fakta yang ada di lapangan menunjukkan bahwa produksi kelapa sawit rakyat/petani cenderung lebih rendah dibandingkan standar perusahaan swasta maupun perusahaan negara yang dikelola secara profesional. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan informasi dan pengetahuan petani, baik dari sisi teknis budidaya tanaman sampai teknis pengolahan dan regulasi kelapa sawit.
Maka dari itu diperlukan peningkatan kemampuan pekebun kelapa sawit dalam mengelola dan memaksimalkan produksi kelapa sawit, menguatkan kelembagaan pekebun, meningkatkan kesejahteraan pekebun kelapa sawit, dan mencapai kebun rakyat yang berkelanjutan, semua itu dapat dicapai melalui pendidikan terprogram / terstruktur.
PT. Daya Guna Lestari berupaya untuk berperan dalam peningkatan kapasitas SDM melalui Program Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Pekebun dalam rangka pemenuhan dan peningkatan kompetensi SDM PKS 2023 di lingkungan perkebunan kelapa sawit Indonesia.
Program Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Pekebun ini dilaksanakan mulai 13 sampai 16 Juni 2023 di hotel Swissbellin Balikpapan. Peserta berjumlah 56 orang dari Kabupaten Paser berdasarkan Rekomtek dari DITJENBUN dengan Nomor 444/SM.120/E/11/2022.
"Peranan PT DGL tidak hanya terkait pengembangan SDM saja, melainkan juga membangun kerja sama dengan para pemegang kepentingan atau segala stakeholder dibidang perkelapa sawitan," kata Gema, Selasa 13 Juni 2023.
PT Daya Guna Lestari juga memiliki beberapa program Pelatihan dan Sertifikasi Profesi dengan Skema Teknis Budidaya Kelapa Sawit, Pabrik Kelapa Sawit dan Metodologi Instruktur (MSDM).
Dari pelatihan ini, diharapkan semua ilmu dan kompetensi dalam pengelolaan manajerial penumbuhan kebersamaan pekebun ini dapat bermanfaat bagi lembaga Poktan/gapoktan/koperasi.
Acara Pelatihan Pengembangan SDM PKS 2023 tidak akan terjadi tanpa dukungan dari kita semua terutama kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (DITJENBUN), Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, serta media partner info Sawit, Hai Sawit dan Media lokal lainnya.
Sekertaris Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Surono menyampaikan pada 2024 sampai 2026 Kabupaten Paser akan mendapatkan bantuan pengembangan koperasi pertanian. Pemprov Kaltim sangat mengapresiasi pelatihan yang digelar oleh PT DGL.
"Semoga dampaknya bisa membuat para petani sawit di Kaltim makin sejahtera," kata Surono.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Paser Djoko Bawono mengatakan para petani diharapkan bisa mengikuti pelatihan ini dengan baik agar berdampak pada produktivitas kebunnya nanti. Setelah oleh PT DGL, bakal ada lagi pelatihan pemetaan perkebunan oleh IPB Training. Selanjutnya pada Juli ada lagi pelatihan pasca panen kelapa sawit.
"Pemkab Paser sangat mendukung berbagai kegiatan seperti ini agar para petani sawit makin banyak pengetahuannya dalam berkebun, dan tentunya bisa makin banyak hasil panennya," kata Djoko. (wir)
.jpg)
