Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Pusat selalu mengupayakan percepatan Vaksinasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, termaksud kepada para pelajar. Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah untuk mempercepat vaksinasi para pelajar, sehingga bisa mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
“Saya dapat informasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) akan ada vaksin dikhususkan bagi pelajar,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin saat ditemui di Balai Kota, Jumat (20/8/2021) kemarin.
Muhaimin mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan para kepala sekolah dan Puskesmas setempat, untuk melakukan pendataan siswa yang akan diberikan vaksin Covid-19.
"Vaksinasi para pelajar dilakukan dalam rangka percepatan pelaksanaan PTM, apabila situasi dan kondisi wilayah masing-masing khususnya Balikpapan sudah bisa melakukan PTM," terangnya.
“Sekolah tatap muka bisa saja dilakukan, tapi kita harus melihat situasi dan kondisi Covid-19 disetiap wilayah yang ada di kota Balikpapan. Serta kita juga harus ada surat rekomendasi dari Wali Kota Balikpapan selaku ketua Satgas Covid-19,” tambah Muhaimin.
Menurutnya, vaksinasi untuk pelajar tersebut dilakukan bukan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, tapi juga untuk percepatan herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Sebab guru sudah dilakukan vaksinasi 100 persen, minimal para pelajar juga mendekati 80 persen, agar aman saat nanti PTM sudah bisa digelar," ujarnya.
Sementara di Balikpapan, vaksinasi bagi anak sekolah baru berjalan sekitar 2 ribu orang diikuti pelajar SMA, SMK sederajat dan siswa-siswi SMP yang dilaksanakan oleh BIN. Begitu pula, vaksinasi umum yang digelar Pemkot Balikpapan terdapat vaksinasi kepada anak sekolah.
“SMP diikuti empat sekolah yakni SMP Negeri 5, SMP Negeri 14, SMP Negeri 10 dan SMP Negeri 18,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, jumlah murid SD di Kota Balikpapan sebanyak 78 ribu dan siswa-siswi SMP berjumlah 36 ribu. Namun, vaksin masih diperuntukkan untuk usia 12 tahun ke atas. Itu artinya, diprioritaskan untuk SMP dan SMA sederajat.
“Kalau yang SD nanti tanya DKK, mungkin tahapannya memang beda. Tapi sepertinya yang akan diprioritaskan vaksin untuk SMP, SMA, dan SMK karena mereka lebih banyak komunikasi keluar. Kalau SD lebih banyak di rumah,” pungkasnya. (lex)