Tulis & Tekan Enter
images

Ketua DPRD Kutim Joni sampaikan belasungkawa mewakili DPRD Kutim atas kasus KDRT menyebabkan ibu dan balita dibantai suaminya sendirinya

Sadis Ibu dan Balita Tewas Dibacok Oleh Suami Undang Perhatian dan Duka Cita Mendalam Ketua DPRD Kutim Joni Wakili Unsur Pimpinan Bersama Segenap Dewannya

Kaltimkita.com, SANGATTA  – Gegerkan masyarakat Kabupaten Kutai Timur atas peristiwa menyayat hati ketika tak ada cinta lagi di hati membangkitkan dendam emosi tersulut membuat seorang suami juga ayah tega menebas leher almarhumah istri hingga kepalanya putus, lebih memilukan lagi sang anak yang masih balita menjadi salah sasaran korban prahara rumah tangga yang tak luput dari aksi keji dengan menggorok lehernya juga nyaris putus.

Kejadian pembunuhan sadis ini terjadi di rumah pelaku dan almarhumah istri bersama  almarhum si balita berteduh mewujudkan keluarga harmonis namun semua itu berujung petaka.

 

Tampak almarhumah dan balitanya semasa hidup  bersama suami yang merupakan pelaku pembunuhan

Menyikapi si ayah pembunuh darah dingin “ brutal “ sadis diluar rasa perikemanusiaan, Ketua DPRD Kutai Timur benar – benar mengutuk keras aksi pembunuhan oleh pelaku.

“Saya mewakili unsur pimpinan dewan dan segenap anggota DPRD Kutim turut berbela sungkawa semoga almarhumah si ibu dan almarhum anak dapat ditempatkan di sisi – Nya yang laik serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” beber Ketua Dewan Joni.

Lebih tragis nasib almarhumah ibu kandung balita yang tewas mengenaskan akibat luka bacokan kepalanya putus dari lehernya

Joni mendukung langkah pihak kepolisian dapat menuntaskan proses pemeriksaan sehingga pelaku dapat diganjar hukuman setimpal dengan vonis berat hukuman mati misalnya demi rasa adil kepada keluarga korban.

“Semoga kasus pembunuhan yang terjadi ini tidak terjadi kembali di Kutim, jikapun ada permasalahan dalam rumah tanggap diselesaikan dengan hati dingin,” imbuhnya.

“Jika tak ada rasa sayang, cinta dan sulit dipersatukan langkah yang paling tepat berpisah “bercerai” ada pepatah pulangkan saja aku kepada bapak dan ibuku, bukan malah disakiti, siksa hingga menghilangkan nyawa seseorang dengan paksa,” tutup ketua Dewan. (adv/aji/rin)


TAG

Tinggalkan Komentar

//